Punya Berli

Monday, September 21, 2015

Klasifikasi Proses Bisnis




Organisasional vs Operasional

Tingkat yang berbeda bisa diidentifikasi di manajemen proses bisnis. Pada tingkat yang paling tinggi, strategi dirincikan yang mana menjelaskan konsep jangka panjang perusahaan untuk membangun keuntungan yang kompetitif dan berkelanjutan di area pasar. Contohnya, yaitu strategi pada tingkat organisasi secara umum seperti keinginan menguasai pasar dalam beberapa tahun.  Pada tingkat kedua, strategi bisnis lebih mengarah ke tujuan operasional. Setiap tujuan dapat dipecah menjadi beberapa sub-tujuan. Contohnya, yaitu strategi yang khusus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu seperti melakukan promosi besar-besaran agar menarik peminat.  Pada tingkat ketiga, proses bisnis bisa ditemukan. Proses bisnis merupakan proses tingkat tinggi yang biasanya ditentukan dalam bentuk tekstual oleh masukan, keluaran, hasil, dan ketergantungan pada proses bisnis perusahaan lain. Proses bisnis ini berperan sebagai pemasok atau proses konsumen. Contohnya yaitu, sebuah proses bisnis perusahaan untuk mengelola bahan baku dari sekumpulan pemasok seperti halnya pabrik gula menarik pemasokan dari pengepul tebu para petani.

Teknik informal dan semiformal digunakan pada tingkat yang tinggi. Strategi perusahaan, tujuan, dan proses bisnis bisa dijelaskan dalam teks biasa dan ditambah dengan diagram. Sementara proses bisnis organisasional bercirikan fungsi bisnis yang kasar atau umum, biasanya ada beberapa proses bisnis operasional yang diperlukan berkontribusi untuk satu proses bisnis organisasional. Dalam proses bisnis operasional, kegiatan dan hubungan mereka dirincikan, tetapi aspek pelaksanaan proses bisnis diabaikan. Proses bisnis operasional dirincikan oleh model proses bisnis. Proses bisnis operasional merupakan dasar untuk mengembangkan proses bisnis yang diterapkan. Proses bisnis yang diterapkan berisi informasi tentang pelaksanaan kegiatan proses dan lingkungan teknis dan perusahaan di mana proses bisnis akan diterapkan. Jadi, strategi bisnis menentukan tujuan, tujuan menentukan proses bisnis organisasional, proses bisnis  organisasional menentukan proses bisnis operasional, proses bisnis operasional menentukan proses bisnis yang akan diterapkan untuk mencapai strategi bisnis agar tujuan utama tercapai.

Proses Intraorganisasional vs Proses Koreografi
            
          Proses bisnis intraorganisasional merupakan proses bisnis yang mana tidak ada interaksi antar proses bisnis dari suatu perusahaan dengan proses bisnis pihak lain. Misal, perusahaan sablon tingkat kecil yang masih melakukan produksi tanpa bantuan dari pihak lain. Namun, kebanyakan antara perusahaan satu dengan lainnya mempunyai interaksi proses bisnis dan membentuk koreografi proses. Misal, bagian gudang di satu perusahaan terlibat dengan bagian akuntansi terkait dengan hal pencatatan stok yang akan diolah menjadi data. Proses intraorganisasional merampingkan proses internal dengan cara menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tak bernilai. Personil dari perusahaan diwakili dalam model organisasional yang digunakan untuk mengalokasikan kegiatan untuk orang-orang yang terampil dan kompeten untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal ini bisa didukung oleh tradisional workflow management system. Interaksi proses bisnis bukan hanya memperhatikan aspek komunikasi melainkan juga masalah hukum atau kotak dengan perusahaan lain.

Tingkat Otomatisasi

Proses bisnis bisa dibedakan di tingkat otomatisasi. Adapun proses bisnis yang berjalan otomatis secara penuh atau menyeluruh. Contohnya, yaitu ATM(Automatic Teller Machine) yang disediakan oleh pihak bank tertentu. Pihak bank melakukan proses otomatis sedangkan pihak nasabah terlibat dalam hal manual seperti memasukkan pin, jumlah penarikan, dsb. Dalam hal ini integrasi antar perangkat lunak diperlukan. Adapun proses bisnis yang secara manual yang di dalamnya terdapat otomatisasi. Contohnya, yaitu sistem absensi manual. Mahasiswa mengisi tanda hadir manual lalu proses otomatis terjadi saat pengolahan data hasil rekap individu maupun kelas. Contoh lain, yaitu klaim asuransi.

Tingkat Pengulangan
             
           Proses bisnis bisa dibedakan menurut tingkat pengulangan. Adapun proses bisnis yang berperulangan tinggi tanpa peran manusia. Contohnya seperti sistem keamanan bandara khususnya pada pengecekan barang bawaan. Barang-barang berupa tas dan koper akan dicek melalui alat yang terdiri dari eskalator jalan dan pengecek. Perulangan yang terjadi sangat tinggi karena hampir setiap penumpang mempunyai barang bawaan dan di sini tidak ada keterlibatan manusia. Jika tingkat pengulangan tinggi, maka investasi dalam pemodelan dan pendukung diberlakukannya otomatisasi proses terbayar, karena banyak hal proses mendapat manfaat dari investasi tersebut. Seperti halnya apakah pemodelan proses yang memiliki biaya yang cukup mahal sebenarnya tidak terbayar. Padahal, hal itu menciptakan kolaborasi proses bisnis yang menimbulkan efisiensi waktu dan juga menelusuri apa sebenarnya yang sudah dilakukan dan hubungan sebab akibat antara tugas-tugas proyek. Proses bisnis berpengulangan rendah sering tak seluruhnya otomatis dan kolaboratif sehingga otomatisasi belum perlu dan tentu lebih murah juga.

Tingkat Penataan
             
           Proses bisa terstruktur jika model proses bisnis mengatur aktivitas dan kendala pelaksanaan secara lengkap. Pilihan yang berbeda untuk keputusan yang akan dibuat selama proses telah dijelaskan saat desain. Misal, biaya credit suatu proses telah disepakati sebelumnya sehingga setiap proses menggunakan jumlah yang diminta untuk menentukan cabang mengambilnya. Aliran kerja produksi terstruktur dengan baik dan berulang-ulang. Melewatkan kegiatan proses tertentu dan pekerja tidak butuh atau melaksanakan langkah-langkah secara bersamaan yang diperintahkan berurutan dalam model proses merupakan hal yang tidak mungkin dalam proses bisnis terstruktur. Pekerja yang berpengetahuan lebih baik memandang proses bisnis merupakan hal yang tidak kaku sehingga aktivitas dilakukan berurutan dan berkali-kali sampai dirasa tujuan telah tercapai. Konsep untuk mendukung bagian tak restruktur proses disebut juga aktivitas adhoc. Penanganan kasus dilakukan dengan tingkat penataan rendah dan fleksibilitas tinggi.

Sumber : Business Process Management by Mathias Weske Page 17


0 comments:

Post a Comment