Punya Berli

Thursday, March 5, 2015

Cara Dual Boot Windows 7 Linux Ubuntu via Virtual Box



Dual Boot

            Dual boot adalah konfigurasi untuk memilih sistem operasi sewaktu proses boot pada komputer yang memiliki lebih dari satu sistem operasi.

Virtual Machine

            Mesin virtual atau mesin maya (Inggris : virtual machine, disingkat vm) dalam ilmu komputer adalah implementasi perangkat lunak dari sebuah mesin komputer yang dapat menjalankan program sama seperti layaknya sebuah komputer asli. Jadi, kita bisa menginstall berbagai sistem operasi di komputer melalui software virtual machine. Contoh software VM : Virtual Box, Parallels, VMware, Qemu, dsb.

Cara Melakukan Dual Boot (Windows 7 dan Linux Ubuntu)

            Di sini, saya akan menggunakan software Oracle VM Virtual Box. Software ini bisa didownload di https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads secara gratis. Setelah mendownload, install software agar bisa dijalankan. Di sini, saya hendak menginstall Windows 7 Ultimate 32 bit dan Linux Ubuntu 10.04.3 32 bit. Berikut adalah langkah-langkah dua bo0t dua sistem operasi tersebut.

1. Buka aplikasi Oracle VM Virtual Box yang sudah terinstall.

1.    Setelah membuka Virtual BoKlik ‘New’ untuk membuat mesin virtual yang baru.
2.       Beri nama, tipe sistem operasi dan versi sistem operasi pada mesin virtual yang ingin dibuat. Di sini, saya memberi nama ‘Dual Boot (Windows 7 – Linux Ubuntu)’, tipe ‘Microsoft Windows’ dan versi ‘Windows 7 (32 bit)’.


3.       Atur alokasi RAM (Random Acces Memory) pada mesin virtual yang ingin dibuat. Pada gambar sudah terdapat besar RAM yang direkomendasi (512 MB). Semakin besar RAM yang dialokasikan, semakin bagus pula performanya. Namun, jangan sampai mengatur RAM pada daerah merah agar tidak mengganggu sistem operasi yang digunakan saat ini.
4.      Buat hardik virtual.

Untuk versi bergambar klik di sini.



5.       Pilih tipe file harddisk. Di sini, saya memilih VDI(Virtual Disk Image).
6.      Pilih ‘Dynamically allocated’ jika ingin pengaturan ukuran harddisk bisa dilakukan sewaktu-waktu. Pilih ‘Fixed size’ jika ingin menetapkan ukuran pasti dari harddisk. Di sini, saya memilih ‘Dynamically allocated’
7.       Atur seberapa besar memory harddisk yang mesin virtual gunakan. Di sini, saya mengatur memory harddisk sebesar 25 GB.
8.      Mesin virtual telah dibuat. Lalu, klik ’Settings’.
9.      Klik tab ‘Storage’ -> Klik ‘Empty’ pada Storage Tree -> Pilih CD/DVD Drive : ‘IDE Secondary Master’ pada Attributes -> Klik gambar CD -> Klik ‘Choose a virtual CD/DVD disk file’ untuk mencari file installer Windows 7 yang ingin diinstall.
10.    Di sini, saya akan menginstall Windows 7 dengan nama file ‘Windows 7 Ultimate SP 1 32 Bit.iso’. 
11.     Klik ‘Start’ untuk memulai mesin virtual untuk menginstall Windows 7 terlebih dahulu.
12.    Mesin virtual muncul dan proses instalasi windows 7 dimulai. Pilih bahasa; format waktu dan mata uang; dan keyboard.  
13.    Klik ‘Install now’. Lalu, klik ‘I accept the license terms’ untuk menyetujui ketentuan lisensi.
14.    Pilih tipe instalasi ‘Custom (advanced)’ karena bukan mengupgrade Windows 7, melainkan menginstall dua sistem operasi. Lalu, muncullah harddisk yang sebelumnya dibuat dan pilih harddisk tersebut.
15.    Tunggu proses instalasi sampai selesai. Di saat proses instalasi, akan terjadi restart otomatis. Lalu, saat proses instalasi telah selesai, akan merestart otomatis lagi.
16.    Tunggu proses persiapan yang dilakukan Windows 7 untuk mempersiapkan penggunaan yang pertama kali.
17.    Buat nama pengguna dan nama komputer/laptop.
18.    Buat sandi untuk melindungi komputer saat hendak masuk dan petunjuk sandi untuk mengingat sandi ketika lupa. Lalu, klik ‘Skip’ saat ada perintah  aktivasi karena hal itu dapat dilakukan sewaktu-waktu atau esok hari.
19.    Klik ‘Use recommeded settings’ untuk melakukan setting yang direkomendasikan oleh Windows 7 mengenai update dan improvisasi windows. Lalu, atur zona waktu daerah.
21.    Windows mempersiapkan desktop. Tunggu sampai selesai.20.   Pilih lokasi komputer saat ini terkait koneksi jaringan internet. Di sini, saya memilih ‘Public network’. Lalu, windows akan memproses pengaturan yang sudah dibuat. Tunggu sampai selesai.
22.   Desktop Windows 7 sudah siap dan bisa digunakan. Lalu, Klik ‘Start’ -> Klik ‘Shut down’ untuk mematikan komputer dan mempersiapkan penginstalan Linux Ubuntu.
23.   Mesin virtual akan mati. Klik ‘Settings’. Lalu, klik tab ‘Storage’ -> Klik ‘Windows 7 Ultimate SP1 32 Bit.iso’ pada Storage Tree -> Pilih CD/DVD Drive : ‘IDE Secondary Master’ pada Attributes -> Klik gambar CD -> Klik ‘Remove dik from virtual drive’ untuk mengeluarkan file installer Windows 7 -> Klik ‘Choose a virtual CD/DVD disk file’ untuk mencari file installer Linux Ubuntu yang ingin diinstall.
25.   Proses instalasi akan berlangsung. Tunggu.24.   Di sini, saya akan menginstall Linux Ubuntu 10.04.3 32 bit dengan nama file ubuntu-10.04.3-desktop-i386.iso. Lalu, klik ‘Start’ untuk menjalankan mesin virtual
26.   Pilih bahasa. Lalu, klik ‘Install Ubuntu 10.04.3 LTS’. Lalu, pilih daerah dan zona waktu.
27.   Pilih jenis keyboard. Pilih ‘Suggested option’ untuk memilih keybord yang direkomendasikan oleh Linux Ubuntu yaitu, USA. Siapkan harddisk. Pilih ‘Install them side by side, choosing between them each startup’ agar Windows 7 tetap terinstall. Lalu, atur alokasi ukuran harddisk agar Windows 7 dan Linux Ubuntu bisa berjalan dengan baik. Di sini, saya mengatur ukuran sebesar 104.9 MB untuk Windows 7 dan 106.3 MB untuk Linux Ubuntu.
28.   Buat nama, nama pengguna saat masuk, sandi, dan nama komputer/laptop. Lalu, pengaturan yang dibuat akan ditampilkan ulang dan klik ‘Install’.
29.   Proses instalasi sedang berlangsung. Tunggu sampai selesai. Lalu, jika proses selesai, klik ‘Restart Now’ untuk merestart komputer.
30.   Setelah direstart, saat hendak booting, muncul pilihan mengenai sistem operasi yang akan digunakan antara Windows 7 atau Linux Ubuntu. Pilih menggunakan ‘arah atas’ atau ‘arah bawah’ dan tekan ‘Enter’ untuk memulai sistem operasi yang dipilih. Pemilihan sistem operasi tersebut menggunakan GNU GRUB.

GNU GRUB (singkatan dari GNU GRand Unified Bootloader) adalah boot loader paket dari proyek GNU (GNU’s Not Unix). GRUB adalah implementasi referensi dari Free Software Foundation’s Multiboot Specification, yang menyediakan pengguna pilihan untuk boot salah satu dari beberapa sistem operasi yang terpasang pada komputer atau memilih konfigurasi kernel tertentu yang tersedia pada partisi sistem operasi tertentu. GNU GRUB dikembangkan dari package yang disebut Grand Unified Bootloader. Hal ini terutama digunakan untuk sistem Unix. Sistem operasi GNU menggunakan GNU GRUB sebagai boot loader-nya, seperti yang dilakukan sebagian besar distribusi Linux. Sistem operasi Solaris telah menggunakan GRUB sebagai boot loader pada sistem x86, dimulai dengan rilis Solaris 10 06/01.
Jika pada saat ingin menginstall Linux, muncul ‘This kernel requires following features not present on the cpu pae unable to boot please use the appropriate kernel for your cpu’ saat sebelum booting, lakukan pengaturan PAE/NX. Berikut caranya.
    
Demikian cara dual boot (Windows 7 – Linux Ubuntu) yang saya buat. Semoga bermanfaat bagi semuanya. Terima kasih. J

Daftar Pustaka

Anggota IKAPI, Kamus Istilah Komputer untuk Orang Awam, Palembang Maxikom, 2009 halaman 44

Untuk versi bergambar klik di sini.

http://is.its.ac.id/
http://sesindo.org
http://isico.info

0 comments:

Post a Comment