Cara Dual Boot Windows 7 Linux Ubuntu via Virtual Box
Dual Boot
Dual
boot adalah konfigurasi
untuk memilih sistem operasi sewaktu proses boot pada komputer yang
memiliki lebih dari satu sistem operasi.
Virtual Machine
Mesin virtual atau mesin
maya (Inggris : virtual machine, disingkat vm) dalam ilmu
komputer adalah implementasi perangkat lunak dari sebuah mesin
komputer yang dapat menjalankan program sama seperti layaknya sebuah komputer
asli. Jadi, kita bisa menginstall berbagai sistem operasi di komputer melalui
software virtual machine. Contoh software VM : Virtual Box, Parallels, VMware, Qemu,
dsb.
Cara Melakukan Dual Boot (Windows 7 dan Linux Ubuntu)
Di sini,
saya akan menggunakan software Oracle VM Virtual Box. Software ini bisa
didownload di https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads secara
gratis. Setelah mendownload, install software agar bisa dijalankan. Di sini,
saya hendak menginstall Windows 7 Ultimate 32 bit dan Linux Ubuntu 10.04.3 32
bit. Berikut adalah langkah-langkah dua bo0t dua sistem operasi tersebut.
1. Buka aplikasi Oracle VM Virtual Box yang sudah
terinstall.
1. Setelah membuka Virtual BoKlik ‘New’ untuk
membuat mesin virtual yang baru.
2.
Beri nama, tipe
sistem operasi dan versi sistem operasi pada mesin virtual yang ingin dibuat.
Di sini, saya memberi nama ‘Dual Boot (Windows 7 – Linux Ubuntu)’, tipe
‘Microsoft Windows’ dan versi ‘Windows 7 (32 bit)’.
3.
Atur alokasi RAM
(Random Acces Memory) pada mesin virtual yang ingin dibuat. Pada gambar sudah
terdapat besar RAM yang direkomendasi (512 MB). Semakin besar RAM yang
dialokasikan, semakin bagus pula performanya. Namun, jangan sampai mengatur RAM
pada daerah merah agar tidak mengganggu sistem operasi yang digunakan saat ini.
4.
Buat hardik
virtual.
Untuk versi bergambar klik di sini.
5.
Pilih tipe file
harddisk. Di sini, saya memilih VDI(Virtual Disk Image).
6.
Pilih
‘Dynamically allocated’ jika ingin pengaturan ukuran harddisk bisa dilakukan
sewaktu-waktu. Pilih ‘Fixed size’ jika ingin menetapkan ukuran pasti dari
harddisk. Di sini, saya memilih ‘Dynamically allocated’
7.
Atur seberapa
besar memory harddisk yang mesin virtual gunakan. Di sini, saya mengatur memory
harddisk sebesar 25 GB.
8.
Mesin virtual
telah dibuat. Lalu, klik ’Settings’.
9.
Klik tab
‘Storage’ -> Klik ‘Empty’ pada Storage Tree -> Pilih CD/DVD Drive : ‘IDE
Secondary Master’ pada Attributes -> Klik gambar CD -> Klik ‘Choose a
virtual CD/DVD disk file’ untuk mencari file installer Windows 7 yang ingin
diinstall.
10. Di sini, saya akan menginstall Windows 7 dengan nama file
‘Windows 7 Ultimate SP 1 32 Bit.iso’.
11. Klik ‘Start’ untuk memulai mesin virtual untuk
menginstall Windows 7 terlebih dahulu.
12. Mesin virtual muncul dan proses instalasi windows 7
dimulai. Pilih bahasa; format waktu dan mata uang; dan keyboard.
13. Klik ‘Install now’. Lalu, klik ‘I accept the license
terms’ untuk menyetujui ketentuan lisensi.
14. Pilih tipe instalasi ‘Custom (advanced)’ karena bukan
mengupgrade Windows 7, melainkan menginstall dua sistem operasi. Lalu,
muncullah harddisk yang sebelumnya dibuat dan pilih harddisk tersebut.
15. Tunggu proses instalasi sampai selesai. Di saat proses
instalasi, akan terjadi restart otomatis. Lalu, saat proses instalasi telah
selesai, akan merestart otomatis lagi.
16. Tunggu proses persiapan yang dilakukan Windows 7 untuk
mempersiapkan penggunaan yang pertama kali.
17. Buat nama pengguna dan nama komputer/laptop.
18. Buat sandi untuk melindungi komputer saat hendak masuk dan
petunjuk sandi untuk mengingat sandi ketika lupa. Lalu, klik ‘Skip’ saat ada
perintah aktivasi karena hal itu dapat
dilakukan sewaktu-waktu atau esok hari.
19. Klik ‘Use recommeded settings’ untuk melakukan setting
yang direkomendasikan oleh Windows 7 mengenai update dan improvisasi windows.
Lalu, atur zona waktu daerah.
21. Windows mempersiapkan desktop. Tunggu sampai selesai.20. Pilih lokasi komputer saat ini terkait koneksi jaringan
internet. Di sini, saya memilih ‘Public network’. Lalu, windows akan memproses
pengaturan yang sudah dibuat. Tunggu sampai selesai.
22. Desktop Windows 7 sudah siap dan bisa digunakan. Lalu,
Klik ‘Start’ -> Klik ‘Shut down’ untuk mematikan komputer dan mempersiapkan
penginstalan Linux Ubuntu.
23. Mesin virtual akan mati. Klik ‘Settings’. Lalu, klik tab
‘Storage’ -> Klik ‘Windows 7 Ultimate SP1 32 Bit.iso’ pada Storage Tree
-> Pilih CD/DVD Drive : ‘IDE Secondary Master’ pada Attributes -> Klik
gambar CD -> Klik ‘Remove dik from virtual drive’ untuk mengeluarkan file
installer Windows 7 -> Klik ‘Choose a virtual CD/DVD disk file’ untuk
mencari file installer Linux Ubuntu yang ingin diinstall.
25. Proses instalasi akan berlangsung. Tunggu.24. Di sini, saya akan menginstall Linux Ubuntu 10.04.3 32 bit
dengan nama file ubuntu-10.04.3-desktop-i386.iso. Lalu, klik ‘Start’ untuk
menjalankan mesin virtual
26. Pilih bahasa. Lalu, klik ‘Install Ubuntu 10.04.3 LTS’.
Lalu, pilih daerah dan zona waktu.
27. Pilih jenis keyboard. Pilih ‘Suggested option’ untuk
memilih keybord yang direkomendasikan oleh Linux Ubuntu yaitu, USA. Siapkan
harddisk. Pilih ‘Install them side by side, choosing between them each startup’
agar Windows 7 tetap terinstall. Lalu, atur alokasi ukuran harddisk agar
Windows 7 dan Linux Ubuntu bisa berjalan dengan baik. Di sini, saya mengatur
ukuran sebesar 104.9 MB untuk Windows 7 dan 106.3 MB untuk Linux Ubuntu.
28. Buat nama, nama pengguna saat masuk, sandi, dan nama
komputer/laptop. Lalu, pengaturan yang dibuat akan ditampilkan ulang dan klik
‘Install’.
29. Proses instalasi sedang berlangsung. Tunggu sampai
selesai. Lalu, jika proses selesai, klik ‘Restart Now’ untuk merestart
komputer.
30. Setelah direstart, saat hendak booting, muncul pilihan
mengenai sistem operasi yang akan digunakan antara Windows 7 atau Linux Ubuntu.
Pilih menggunakan ‘arah atas’ atau ‘arah bawah’ dan tekan ‘Enter’ untuk memulai
sistem operasi yang dipilih. Pemilihan sistem operasi tersebut menggunakan GNU
GRUB.
GNU GRUB
(singkatan dari GNU GRand Unified Bootloader) adalah boot loader paket dari
proyek GNU (GNU’s Not Unix). GRUB adalah implementasi referensi dari Free
Software Foundation’s Multiboot Specification, yang menyediakan pengguna
pilihan untuk boot salah satu dari beberapa sistem operasi yang terpasang pada
komputer atau memilih konfigurasi kernel tertentu yang tersedia pada partisi
sistem operasi tertentu. GNU GRUB dikembangkan dari package yang disebut Grand
Unified Bootloader. Hal ini terutama digunakan untuk sistem Unix. Sistem
operasi GNU menggunakan GNU GRUB sebagai boot loader-nya, seperti yang
dilakukan sebagian besar distribusi Linux. Sistem operasi Solaris telah
menggunakan GRUB sebagai boot loader pada sistem x86, dimulai dengan rilis
Solaris 10 06/01.
Jika pada saat
ingin menginstall Linux, muncul ‘This kernel requires following features not present on the cpu pae
unable to boot please use the appropriate kernel for your cpu’ saat
sebelum booting, lakukan pengaturan PAE/NX. Berikut caranya.
Demikian cara
dual boot (Windows 7 – Linux Ubuntu) yang saya buat. Semoga bermanfaat bagi
semuanya. Terima kasih. J
Daftar Pustaka
Anggota
IKAPI, Kamus Istilah Komputer untuk Orang Awam, Palembang Maxikom, 2009 halaman
44
Untuk versi bergambar klik di sini.
http://is.its.ac.id/
http://sesindo.org
http://isico.info
0 comments:
Post a Comment